Kamis, 29 Oktober 2015

Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Yang Baik

Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Yang Baik



Nama : Novitasari Warlami
Nim : 2014-31-342
Seksi : 11


Definisi Rawat jalan

A.  Definisi
          Pelayanan rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization). Pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien (home care) serta di rumah perawatan (nursing homes).
B.  Pelayanan Rawat Jalan di Klinik Rumah Sakit
     Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan rumah sakit (hospital based ambulatory care). Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas 4 macam yaitu :
a.    Pelayanan gawat darurat (emergency services) yakni untuk menangani pasien yang butuh pertolongan segera dan mendadak.
b.    Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services) yakni yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien.
c.    Pelayanan rujukan (referral services) yakni hanya melayani pasien-pasien rujukan oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
d.   Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services) yakni memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama.

Tujuan pelayanan rawat jalan
            Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan (Standart pelayanan Rumah sakit, dirjen yanmed depkes RI thn 1999).
            Sedangkan Fungsi dari pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli dibidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan.

Standar pelayanan rawat jalan
           
            Berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat jalan adalah sebagai berikut:
1.    Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.
2.                  Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3.                  Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari Jumat pukul 08.00 – 11.00.
4.                  Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
5.                  Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukEFR6-QqJzW3kTA0O_5P_oxaY4i3KIyKTZO-a7RRTN0cuKgg4pKaoiuZHMW5TFUmcGJ_LgNG8NdXyA_Q1aUl9Ix7pHt_go3VPHb0LbPNxuAzQjndnwX_H9FLnBxVZ1y8u88gxNQ_ZCY/s400/RAWAT+JALAN.jpg

PELAYANAN RAWAT JALAN
              Pelayanan rawat jalan (ambulatori services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sedrhana yang dimaksud dengan pelayanan raat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap ( hospitalization ) (Feste, 1989).Kedalam pengertian pelayanan rawat jalan initermasuk ridak hanya diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti Rumah Skit atau Klinik, tetapi juga diselenggarakna di rumah pasien (home care) serta di rumah  perawatan (nursing homes).
              Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan ini memang tampak berkembang lebih pesat. Roemer (1981) mencatat bahwa peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan di rumah sakit misalnya, adalah dua sampai tiga kali lebih dari peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Hal yang sama juga di temukan pada jumlah sarana pelayanannya. Di Amerika Serikat misalnya, seperti yang dilaporkan olehprospective Payment Assessment Commision, peningkatan jumlah sarana pelayanan tersebut untuk periode 1983-1988 tidak kurang dari 41%.
              Banyak faktor yang berperan sebagai penyebab makin berkembangnya pelayanan dan juga sarana pelayanan berobat jalan ini. Jika disederhanakan, paling tidak dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu : (Cambridge Research Institute, 1976; Avery dan Imdieke, 1984;Feste,1989):

1.      Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan relatif lebih sederhana dan murah, dan karena itu lebih banyak didirikan.
2.      Kebijakan pemerintah yang untuk mengendalikan biaya kesehatan mendorong dikembangkannnya sebagai sarana pelayanan rawat jalan.
3.      Tingakat kesadaran kesehatan penduduk yangmakin meningkat, yang tidak lagi membutuhkan pelayanan untuk mengobati penyakit saja, tetapi juga untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan yang umumnya dapat dilayanai oleh sarana pelayanan rawat jalan saja.
4.      Kemajuan ilmu teknologi kedokteran yang telah dapat melakukan berbagai tindakan kedokteran yang dulunya memerlukan pelayanan rawat inap, tetapi pada saat ini cukup dilayani dengan pelayanan rawat jalan saja.
5.      Utilisasi Rumah Sakit yang makin terbatas, dan karenanya untuk meningkakan pendapatan, kecuali lebih megembangkan pelayanan rawat jalan yang ada di rumah sakit juga terpaksa mendirikan berbagai sarana pelayanan rawat jalan di luar Rumah Sakit.
Demikianlah sesuai dengan perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan, berbagai bentuk terebut dapat di bedakan atas dua macam ( Feste, 1989) :
1.      Pelayanan rawat jalan oleh klinik Rumah Sakit
Bentuk pertama dari pelayanana rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan Rumah Sakit. Pada saat ini berbagai jenis pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan oleh klinik Rumah Sakit, yang secara umum dapat dibedakan atas empat macam:
a.       Pelayanan gawat darurat yakni untuk menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak.
b.      Pelayanan rawat jalan paripurna yakni untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan.
c.       Pelayanan rujukan yakni yang hanya melayani pasien-pasien yang dirujuk oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
d.      Pelayanan bedah jalan yakni yang memberikan pelayanan edah yang dipulangkan pada hari yang sama.
Dapat ditambahkan bahwa yang termasuk dalam kategori pelayanana awat jalan bentuk pertama ini, tidak hanya diselenggarakan di Rumah Sakit saja, tetapi jga yang diselenggrakan oleh klinik lain di luar Rumah Sakit. Dengan catatan bahwa kliik lain harus mempunyai hubungan organisatoris dengan Rumah Sakit, dalam arti merupakan perpanjangan tangan dari Rumah Sakit yang bersangkutan.

2.      Pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri
bentuk kedua dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang mandiri yakni yang tidak ada hubungan organisatoris dengan Rumah Sakit, bentuk klinik mandiri ini banyak macamnya yang secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
a.       Klinik mandiri sederhana
Bentuk klinik mandiri sederhana yang poluler adalah praktek dokter umum dan atau praktek dokter spesialis secara perseoranagn. Untuk Indonesia ditambah lagi dengan praktek Bidan.
b.      Klinik mandiri institusi
Bentuk klinik mandiri institusi banyak macamnya. Mulai dari praktek bekelompok, poliklinik, PUSKESMAS, Dan di Amerika Serikat ditambah lagi dengan HMOs dan PPOs.


Menjaga Mutu Pelayanan Rawat Jalan
     Sama halnya dengan berbagai pelayanan kesehatan lainnya, maka salah satu syarat pelayanan rawat jalan yang baik adalah pelayanan yang bermutu. Karena itu untuk dapat menjamin mutu pelayanan rawat jalan tersebut, maka program menjaga mutu pelayanan rawat jalan perlu pula dilakukan.
     Untuk ini diperhatikan bahwa sekalipun prinsip pokok  program menjaga mutu pada pelayanan rawat jalan tidak banyak berbeda dengan berbagai pelayanan kesehatan lainnya, namun karena pada pelayanan rawat jalan ditemukan beberapa ciri khusus, menyebabkan penyelenggaraan program menjaga mutu pada pelayanan rawat jalan tidaklah semudah yang diperkirakan, ciri-ciri khusus yang dimaksud adalah:

1.      Sarana, prasarana serta jenis pelayanan rawat jalan sangat beraneka ragam, sehingga sulit merumuskan tolak ukur yang bersufat baku.
2.      Tenaga pelaksana bekerja pada srana pelayanan rawat jalan umumnya terbatas, sehigga di satu pihak tidak dapat dibentuk suatu perangkat khusus yang diserahkan tanggung jawab penyelengaraa program menjaga mutu, dan pihak lain, apabila beban kerja terlalu besar, tidak memiliki cukup waktu untuk menyelengarakan program menjaga mutu.
3.      Hasil pelayanan rawat jalan sering tidak diketahui. Ini disebabkan karena banyak dari pasien tidak datang lagi ke klinik.
4.      Beberapa jenis penyakit yang datang ke sarana pelayanan rawat jalan adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri, sehingga penilaian yang objektif sulit dilakukan.
5.      Beberapa jenis penyakit yang datang ke sarana pelayanan rawat jalan adalah mungkin penyakit yang telah berat dan bersifat kronis, sehingga menyulitkan pekerjaan penilaian.
6.      Beberapa jenis penyakit yang datang berobat datang kesarana pelayanan rawat jalan mungkin jenis penyakit yang penanggulangannya sebenarnya berada di luar kemampuan yang dimiliki. Keadaan yang seperti ini juga akan menyulitkan pekerjaan penilaian.
7.      Rekam medis yang dipergunakan pada pelayanan rawat jalan tidak selengkap rawat inap, sehingga data yang diperlukan untuk penilaian tidak lengkap

8.      Perilaku pasien yang datang kesarana pelayanan rawat jalansukar dikontrol, dan karenanya sembuh atau tidaknya suatu penyakit yang dalami tidak sepenuhnya tergantung dari mutu pelayanan yang diselenggarakan.


Daftar Pustaka
http://30agustus2003.blogspot.co.id/2012/04/rawat-jalan.html
https://prezi.com/ku4rvxolhksn/instalansi-rawat-jalan/
http://upkp2.batangkab.go.id/standar-minimal-dalam-pelayanan-rawat-jalan-dan-rawat-inap-di-rumah-sakit/
http://pipitrianidavaz.blogspot.co.id/2014/10/askep-rawat-jalan.htm

MANAJEMEN LOGISTIK DAN FARMASI RUMAH SAKIT

Nim : 2014-31-342
Sesi :



MANAJEMEN LOGISTIK DAN FARMASI RUMAH SAKIT
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan temat yang digunakan untuk menyelanggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan  berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang.
Dalam beberapa sarana kesehatan iyu, seperti RS, pabrik buatan, pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat,pelayanan obat serta pengembangan obat, bahan obat dan bahan tradisional.
System pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terkait, dengan dimikian dimensi pengelolaan obat akan di mulai dari perencanaan pengadaan obat di RS.
Tujuan dari pengadaan yaitu untuk memproleh barang dan jasa yang di butuhkan dalam jumlah yang cukup dengan kualitas harga yang dapat di pertanggung jawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu secara efektif dan efisien, menurut tatacara dan ketentuan yang berlaku.
System pengelolaan obat ada 4 fungsi agar mencapai tujuan yaitu :
Perumusan kebutuhan perencanaan (selection)
Pengadaan (procure ment)
Distribusi (distribution)
Penggunaan(use)
Ke 4 fungsi diatas didukung oleh system penunjang pengelolaan yang terdiri dari :
Organisasi
Pembiayaan dan kesinambungan
Pengelolaan informasi
Pengelolaan dan pengembangan sumber dana manusia
Perencanaan obata adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menysun daftar kebutuhan obat yang berkaitandengan suatu pedoman atas dasar konsep klegiatan yang sistematik dengan urutan yang logis dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Tahap perencanaan kebutuhan obat
Tahap persiapan
Tahap perencanaan
Prinsip praktek pengadaan obat menyangkup aspek :
Pengadaan obat menuruk pada obat generic
Pengadaan obat terbatas kepada DOEN atau daftar formularium RS
Pengadaan obat secara terpusat dan dengan jenis terbatas akan menurunkan harga
Pengadaan secara kompetitif
Adanya komitmen pengadaan
Jumlah obat yang diadakan harus sesuai dengan perkiraan kebutuhan nyata
Lakukan manajemen keuangan yang baik dan pembayaran pasti
Prosedur tertulis dan transfaran
Pembagian fungsi
Program jaminan mutu produk
Lakuakn audit tahunan dan publikasikan hasilnya

Buat laporan periodic terhadap kinerka pengadaan.

Rabu, 28 Oktober 2015

Tugas Akutansi Rumah Sakit (Online 2)

Tugas Akutansi Rumah Sakit (Online 2)

Nama : Novitasari Warlami
Nim : 2014-31-342
Seksi : 10


Soal :

Anwar-Abraham, S.Si, Apt, seorang Apoteker membuka Apotik Sehat terhitung tanggal 1 Juli 2009. Berikut ini urutan tanggal dan peristiwa transaksi selama bulan Juli 2009.
1. Menyerahkan uang tunai Rp 40.000. dan satu gedung senilai Rp 300.000.- sebagai modal.
3. Dibeli peralatan kantor dengan tunai senilai Rp. 12.000.-
4. Dibeli Obatan-obatan berbagai jenis Rp. 80.000.- secara kredit
5. Dibeli perlengkapan kantor senilai Rp. 760.
7. Diterima pendapatan penjualan obat Rp. 2.500.-
8. Dibayar biaya advertensi sebesar Rp 80.-
9. Membayar sebagian hutang obat Rp 20.000.-
10. Diterima pendapatan penjualan obat Rp. 1.200 dan sisanya rp. 800 dijanjikan akan dibayar kemudian.
14. Diterima pendapatan penjualan obat Rp. 6.000.-
15. Dibayar tunai pembelian perlengkapan kantor senilai Rp 200.-
16. Dibayar beban listrik, telepon dan air Rp. 600.-
17. Dibeli Peralatan kantor Rp. 23.000 baru dibayar Rp. 8.000 sisanya dijanjikan akan dibayar kemudian.
21. Diterima pendapatan penjualan obat Rp. 11.500.-
25. Diambil uang senilai Rp. 800.- untuk keperluan pribadi.
26. Dibayar biaya advertensi Rp. 1.000.-
28. Diterima pendapatan penjualan Obat Rp. 20.000.-
29. Dibayar hutang obat Rp. 20.000.-
30. Dibayar sebagian hutang tgl 17 sebesar Rp. 4.000
31. Membayar gaji 3 orang pegawai Rp. 3.000.-
31. Diambil uang Rp 1.500.- untuk keperluan pribadi
Diminta:
Catatlah transaksi tersebut pada standard two column jurnal !
Lakukanlah posting !
Susunlah trial balance !
Jawaban :




APOTIK SEHAT
Standard Two Colloumn Journal
Month : July, 2009

Date
Descriptions
Post-Reff
Debit
Credit
01 July 2009
Cash
Ö
40.000


-          Anwar-Abraham Capital
Ö

40.000

Cash
Ö
300.000


-          Asset (Gedung)
Ö

300.000
03 July 2009
Office Equipment
Ö
12.000


-          Cash
Ö

12.000
04 July 2009
Medical Supplies
Ö
80.000


-          Account Payable
Ö

80.000
05 July 2009
Office Supplies
Ö
760


-          Cash
Ö

760
07 July 2009
Cash
Ö
2.500


-          Medical Revenue
Ö

2.500
08 July 2009
Advertising Expense
Ö
80


-          Cash
Ö

80
09 July 2009
Account Payable
Ö
20.000


-          Cash
Ö

20.000
10 July 2009
Medical Revenue
Ö

1.200

-          Cash
Ö
400


-          Account Receivables
Ö
800

14 July 2009
Cash
Ö
6.000


-          Medical Revenue
Ö

           6.000
15 July 2009
Office Supplies
Ö
200


-          Cash
Ö

200
16 July 2009
Utilities Expense
Ö
600


-          Cash
Ö

600
17 July 2009
Office Equipment
Ö
         23.000


-          Cash
Ö

8.000

-          Account Payable
Ö

15.000
21 July 2009
Cash
Ö
11.500


-          Medical Revenue
Ö

11.500
25 July 2009
Withdrawals
Ö
800


-          Cash
Ö

800
26 July 2009
Advertising Expense
Ö
1.000


-          Cash
Ö

1.000
28 July 2009
Cash
Ö
20.000


-          Medical Revenue
Ö

20.000
29 July 2009
Account Payable
Ö
20.000


-          Cash
Ö

20.000
30 July 2009
Account payable
Ö
4.000


-          Cash
Ö

4.000
31 July 2009
Salaries Expense
Ö
3.000


-          Cash
Ö

3.000
31 July 2009
Withdrawals
Ö
1.500


-          Cash
Ö

1.500

T O   T A L

548.140
548.140





APOTIK SEHAT
POSTING TRANSACTION
MONTH: JULY 2009
Debit                                                                     Cash                                                  Credit
Date
Description
P/R
Amount
Date
Description
P/R
Amount
1 July

GJ-1
40.000






GJ-1
300.000








3 July

GJ-1
12.000




5 July

GJ-1
760
7 July

GJ-1
2.500








8 July

GJ-1
80




9 July

GJ-1
20.000
10 July

GJ-1
400




14 July

GJ-1
6.000








15 July

GJ-1
200




16 July

GJ-1
600




17 July

GJ-1
8.000
21 July

GJ-1
11.500








25 July

GJ-1
800




26 July

GJ-1
1.000
28 July

GJ-1
20.000








29 July

GJ-1
20.000




30 July

GJ-1
4.000




31 July

GJ-1
3.000




31 July

GJ-1
1.500


total
380.400


Total
71.940



71.940





Balance

308.460





Debet                                                   Anwar-Abraham Capital                            Credit



GJ-1
1 July
40.000







Debet                                                                   Asset (Gedung)                                  Credit



GJ-1
1 July
300.000








Debet                                                   Office Equipment                                             Credit
GJ-1
GJ-1
3 July
17 July
Balance
12.000
23.000
35.000










 Debet                                                                     Medical Supplies                              Credit
GJ-1
4 July
80.000










Debet                                                         Account Payable                                          Credit



GJ-1
4 July
17 July
80.000
15.000




total
95.000
GJ-1
GJ-1
29 July
29 July
30 July
20.000
20.000
4.000





44.000




Balance
51.000







 Debet                                                     Office Supplies                                                Credit

   5 July
15 July
Balance
760
200
960













Debet                                                  Medical Revenue                                               Credit



GJ-1
7 July
2.500



GJ-1
10 July
1.200



GJ-1
14 July
6.000



GJ-1
21 July
28 July
11.500
20.000




Balance
41.200

Debet                                                           Advertising Expense                                 Credit
08 July
26 July
80
1.000




Balance
1.080




Debet                                                                   Account Receivables                         Credit
10 July
800










Debet                                             Utilities Expense                                    Credit
16 July
600









Debet                                      Withdrawls/drawing                                     Credit

25 July
800



31 July
1.500




Balance
2.300




Debet                                      Salaries Expense                                            Credit
31 July
3.000






APOTEK SEHAT
TRIAL BALANCE
MONTH: JULY 2009

Description
Debet
Credit
1001
Cash
308.460

1002
Account Receiveable
800

1003
Medical Supplies
80.000

1004
Office Supplies
960

1101
Office Equipment
35.000

2001
Account Payable

51.000
3001
Anwar-Abraham Capital

40.000
3002
Asset (Gedung)

300.000
3101
Withdrawls/drawing
2.300

4001
Medical Revenue

41.200
5001
Salaries Expense
3.000

5002
Advertising Expense
1.080

5003
Utilities Expense
600


Total
432.200
432.200